Para pekerja angkut saat melakukan bongkar muat garam dari kapal di Kabupaten Sampang. (Foto: Hoirur Rosikin/Suaraindonesia.co.id)
SUARA INDONESIA, SAMPANG – Hujan yang terus melanda Kabupaten Sampang bulan September 2024 ini, rupanya berdampak positif bagi para petani garam. Sebab, harga diprediksi akan naik dari sebelumnya untuk kW1 hanya Rp 1.000.000 per ton dan kW2 Rp 800 ribu per ton.
Ketua Pengurus Paguyuban Pelopor Petambak dan Pedagang Garam Madura (P4GM), Aufa Marom menyampaikan, selama dua pekan terakhir wilayah di Sampang mulai diguyur hujan. Menurutnya, hal itu akan berdampak positif terhadap harga garam.
“Karena tahun ini produksi garam tidak sebanyak tahun kemarin. Sehingga akan berdampak terhadap kenaikan harga garam di musim hujan mendatang,” jelasnya, saat diwawancara Suaraindonesia.co.id, Minggu 29 September 2024.
Ia menjelaskan, kenaikan harga garam diprediksi terjadi pada puncak akhir musim hujan, atau menjelang masa produksi 2025 mendatang.
Ia berharap, pemerintah Kabupaten Sampang memiliki aplikasi monitoring buffer stock kedepannya. Sehingga data simpanan produksi garam bisa valid, sehingga pasar garam bisa lebih terkelola dengan baik.
“Melihat Kabupaten Sampang yang memiliki lahan hulu garam yang besar. Jika sukses melakukan digitalisasi monitoring dan pengawasan tersebut, maka provinsi dan pusat akan menyoroti perkembangan garam, khususnya di Kabupaten Sampang. Dan datanya tidak asal copy paste saja,” pungkasnya. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Penulis | : Hoirur Rosikin |
Editor | : Mahrus Sholih |