✅ Mendorong Potensi Agribisnis Generasi Muda Desa dalam Menjawab Tantangan Food Security dan Pasar Bebas Berbasis Teknologi 4.0

by -530 Views

e-QuaNik Agri Nusantara – Konsep kesadaran Indonesia sebagai Negara Agraris dan Maritim, di mana sektor pertanian menjadi fokus utama. Aktivitas pertanian merupakan tulang punggung Indonesia.

Pimpinan e-QuaNik Agri Nusantara, Pipin Kusmana Arifin, menjelaskan kepada SiwinduMedia.com pada hari Senin (18/12/2023) bahwa negara agraris memiliki peran penting dalam pemenuhan kebutuhan pangan di dunia. Hingga tahun 2021, sektor pertanian tumbuh sebesar 1,84% dengan kontribusi terhadap perekonomian nasional mencapai 13,28%.

Pada pertengahan tahun 2022, sektor pertanian juga mengalami pertumbuhan sebesar 1,37% dan berkontribusi sebesar 12,98% terhadap perekonomian nasional (Sumber: Kemenko Perekonomian RI, Agustus 2022).

Selain konsep kesadaran tersebut, Pipin menyatakan bahwa ada tantangan besar dalam menghadapi perkembangan teknologi di berbagai sektor, termasuk sektor pertanian/perkebunan.

Menurut laporan Google, Temasek, dan Bain & Company yang berjudul e-Conomy SEA 2022, nilai ekonomi digital Asia Tenggara diproyeksikan mencapai US$330 miliar pada 2025, atau setara dengan Rp5.049,66 triliun.

Proyeksi nilai ekonomi digital tersebut mencerminkan nilai penjualan kotor barang dan jasa atau gross merchandise value (GMV) selama periode tertentu. Pipin menekankan bahwa ekonomi digital di Asia Tenggara akan terus menguat, terutama setelah penerapan ASEAN Digital Economy Framework Agreement (DEFA) yang akan diberlakukan pada 2025.

Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk menghadapi proyeksi pertumbuhan ekonomi digital melalui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.

Peluncuran ASEAN DEFA merupakan inisiatif antarnegara di Asia Tenggara untuk memanfaatkan potensi besar dunia digital melalui landasan ekonomi digital yang aman dan terhubung.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa telah meluncurkan 12 Program Gerbang Desa sebagai upaya persiapan generasi muda desa dalam menghadapi kemajuan teknologi di segala aspek.

Sekelompok anak muda dari Desa Hantara Kecamatan Hantara Kabupaten Kuningan, yang tergabung dalam Kelompok Petani Muda (Gen-Z Farmer) e-QuaNik Agri Nusantara, berupaya menghadapi tantangan tersebut.

Kelompok Petani Muda ini didirikan berdasarkan Lima Dasar Pandangan Hidup, Lima Dasar Tantangan Pasar, dan Empat Pilar Mutu Utama. Mereka menggunakan teknologi 4.0 dalam agribisnis berbasis teknologi yang menjadi jawaban atas tantangan pasar ekonomi digital untuk menyokong visi Indonesia Emas 2045.

Proyek unggulan kelompok ini adalah “Budidaya Melon Premium menggunakan Teknologi Hidroponik Jepang.” Mereka memanfaatkan teknologi tepat guna dari sistem teknologi hidroponik para petani modern di Jepang, yang merupakan salah satu negara penghasil melon premium terbaik di dunia.

Dalam tahap pengembangan, Denaya Fresh Greenhouse, tempat kelompok tersebut melakukan penanaman berbagai macam varietas melon premium, seperti cantaloupe dari Italia, golden emerald inthanon dari Belanda, dan jenis Fujisawa.

Memanfaatkan teknologi hidroponik Jepang memungkinkan pengoptimalan hasil panen di lahan sempit, sebab satu pohon melon menggunakan teknologi ini mampu menghasilkan 10 hingga 25 buah melon dengan kualitas yang baik.

e-QuaNik Agri Nusantara sudah mulai memperkenalkan hasil riset mereka melalui audiensi dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Kuningan, serta seluruh Babinsa Koramil Makodim 0615/SGJ Kuningan.

Masyarakat yang berminat dapat berkunjung langsung ke Denaya Fresh Greenhouse, Desa Hantara, Kecamatan Hantara, Kabupaten Kuningan, atau menghubungi melalui telepon/WhatsApp: +62 821 1689 2117, E-mail: [email protected], dan Instagram: @denaya_premiummelon.

Semua layanan konsultasi dan bimbingan ilmu disediakan secara gratis sebagai bentuk wakaf ilmu dari kelompok e-QuaNik Agri Nusantara.