Pemuda dan Mahasiswa di Aceh Timur Mengadakan Demonstrasi Menolak Kekejaman Terhadap Rohingya

by -137 Views

Zulkifli – 21 Desember 2023 | 15:12 – Dibaca 252 kali

Peristiwa

Kadri, Koordinator Aksi sedang berorasi di halaman gedung Futsal ISC. Kamis (21/12).

SUARA INDONESIA, IDI – Sejumlah Pemuda dan Mahasiswa yang tergabung dalam Serikat Mahasiswa Muslim Indonesia (SEMMI), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Gerakan Sosial Pemuda Pesisir (GSPP) melakukan aksi penolakan Rohingnya di Aceh Timur. Aksi tersebut berlangsung pada Kamis (21/12/2023) di Idi Sport Center (ISC) tepatnya di gedung lapangan futsal. Dalam aksi itu, mahasiswa mendesak agar Pemerintah segera memindahkan Rohingnya dari Aceh Timur secepat mungkin, karena dianggap meresahkan bagi masyarakat.

“Mereka harus segera dipindahkan secepat mungkin, karena kami mau menggunakan gedung itu untuk berolahraga,” teriak Kaderi, selaku koordinator aksi. Aksi tersebut sempat tegang karena mahasiswa menunggu kehadiran Pj Bupati untuk melakukan audiensi dan kejelasan pemindahan rohingnya tersebut. Dalam aksi tersebut, ada 7 poin utama yang menjadi tuntutan;

Mendesak Pj Bupati Aceh Timur segera mengambil sikap atas keresahan masyarakat atas kedatangan etnis ronghiya.
Meminta Pj Bupati untuk segera memindahkan etnis ronghiya dalam waktu 20 × 3 menit dari Aceh Timur.
Menolak keras UNHCR menguasai Tanah kelahiran kami Aceh Timur.
Mendesak TNI/Polri untuk menjaga ketat perairan Aceh Timur.
Jika tidak dipenuhi permintaan kami, jangan salahkan kami mahasiswa dan masyarakat mengambil tindakan langsung.
Pihak Imigrasi, TNI, dan POLRI, harus bertanggung jawab secara penuh atas mendaratnya Etnis Rohingya dalam wilayah Hukum Aceh Timur serta kami meminta kepada Pemerintah dan para penegak Hukum untuk mengusut secepatnya siapa dalang di balik ini semua.
Kami juga meminta kepada penegak Hukum untuk menangkap para calo atau agen yang bermain dalam hal kedatangan Etnis Rohingya.

Menurut mereka, kedatangan etnis rohingnya ke Aceh Timur bukan terdampar, akan tetapi sengaja datang dengan cara ilegal. “Kami mencurigai ada indikasi sengaja didaratkan ke Aceh, khususnya Aceh Timur, tidak mungkin setiap tahun mereka terdampar ke wilayah kita” ucap Kadri. Sempat terjadi aksi bakar-bakar ban di halaman gedung Futsal tersebut, namun mereka membubarkan diri setelah Kapolres Aceh Timur, AKBP Andy Firmansyah beraudiensi dengan massa aksi. Untuk diketahui, sekitar 50 pengungsi Rohingya mendarat di wilayah Aceh. Tepatnya di Desa Seneubok Baroh, Kecamatan Darul Aman, Kabupaten Aceh Timur pada Kamis (14/13/2023) lalu, sekitar pukul 03.45 dini hari. Kemudian pengungsi tersebut dipindahkan ke gedung Futsal Idi Sport Center (ISC) sampai saat ini.(*).

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta: Zulkifli

Editor: Imam Hairon