Minta tokoh agama di Jember kepada Presiden untuk tidak mengabaikan sekolah swasta

by -130 Views

Kyai Abdur Rohman Luthfi, Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatul Ulum Desa Suren Kecamatan Ledokombo, Kabupaten Jember, Jawa Timur

SUARA INDONESIA, JEMBER – Tokoh agama Kabupaten Jember Kiai Abdurrohman Luthfi, meminta kepada pemerintah dalam hal ini Presiden Joko Widodo agar sekolah swasta di bawah naungan yayasan tidak terkesan di anaktirikan. Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatul Ulum Desa Suren, Kecamatan Ledokombo, Kabupaten Jember, Jawa Timur ini melihat, gaung akan ada pengangkatan besar-besaran honorer untuk menjadi (Aparatur Sipil Negara) ASN terkesan hanya akan dinikmati sekolah di bawah naungan pemerintah. Sebagai tokoh pendidikan, dirinya mengaku perlu menyuarakan kegelisahan penyelenggara pendidikan di bawah naungan yayasan, agar menjadi atensi pemangku kebijakan supaya ada pemerataan untuk mendapatkan guru ASN. “Kami minta kepada Presiden Jokowi agar sekolah di bawah naungan yayasan tidak terkesan dianaktirikan. Karena kami sudah banyak berkontribusi kepada bangsa,” ungkapnya, Selasa (16/01/2024) di kediamannya. Selama ini, sekolah negeri selalu mendapatkan skala prioritas dan mendominasi, untuk menikmati peluang. “Sementara sekolah di bawah naungan yayasan masih dianaktirikan. Meskipun swasta, kewajiban dan tugas kita sama-sama menjalankan amanah Undang-undang yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa,” katanya. Diakuinya, selama ini, sekolah swasta bukan dibantu untuk pengadaan guru. Malah guru yang sudah mengabdi lama di yayasan ketika ada peluang menjadi ASN ikut mendaftar. “Bahkan santri yang sudah dididik puluhan tahun ikut mendaftar ASN. Setelah jadi, mereka ditempatkan ke sekolah negeri. Sementara yang swasta, semakin merana. Ini persoalan serius, pemerintah harus mempertimbangkan,” sambungnya. Maka dari itu, pihaknya meminta pemerintah dalam hal ini (Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi) MenPAN- RB untuk mempertimbangkan ulang formasi penempatan. “Agar sekolah swasta juga bisa merasakan dampak positif dari pengangkatan ASN besar-besaran tahun 2024 ini. Kami berharap juga begitu,” tutup santri jebolan Pondok Pesantren ternama di Madura ini. Pernyataan senada disampaikan oleh Aktivis PGRI Ilham Wahyudi. Dirinya juga sepakat dengan pernyataan tokoh agama tersebut. Menurut Ilham, sekolah swasta adalah anak negara yang semestinya mendapatkan perlakuan sama dengan sekolah pemerintah. “Apa yang membedakan, tugas dan kewajibannya sama. Hanya sekolah swasta di bawah naungan yayasan itu saja,” paparnya. Lebih jauh dirinya ikut mendorong pemerintah agar ASN seyogyanya juga diperuntukkan untuk sekolah swasta. “Tujuannya untuk pemerataan. Swasta harusnya didukung, jangan malah yang ada keluar mendaftar ASN kemudian ditempatkan di sekolah negeri,” ucapnya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta: Yuni Amalia
Editor: Imam Hairon