Pasar Tanjung Berubah Menjadi Tempat Menginap bagi Perempuan Pengamen, Berbagi Rumah dengan Kucing-Kucing

by -57 Views

Internship
08 Juli 2024 | 23:07 Dibaca 1.03k kali
Fitur

Mariasih, seorang pengamen perempuan yang tinggal di sudut Pasar Tanjung. (Foto: Khikmatul untuk Suara Indonesia)

SUARA INDONESIA, JEMBER- Bagi Mariasih, Pasar Tanjung adalah seperti hotel. Karena setiap malam, wanita paruh baya yang selalu mengamen setiap hari ini, menempati salah satu sudut pasar utama itu untuk melepas lelah setelah seharian berjualan di jalan.

Mariasih sebenarnya memiliki anak-anak. Namun, dia memilih untuk tinggal sendiri jauh dari rumah. Berpindah-pindah dari kota ke kota lain. Mulai dari Blitar, berlanjut ke Pasuruan, Surabaya hingga ke Jember. Baginya, lebih baik hidup sendiri daripada menyusahkan orang lain, meskipun itu keluarganya sendiri.

“Dulu, saya pernah berjualan jamu, menjadi TKW, dan menjadi koki. Tapi sekarang sudah tua. Tubuhnya tidak kuat untuk bekerja dengan orang lain. Hanya bisa mengamen. Baiklah. Itulah jalanku,” katanya, saat bertemu di sudut timur lantai dua Pasar Tanjung, Senin (8/7/2024).

Mariasih tinggal di Pasar Tanjung dengan aman. Dia juga tidak pernah diusir oleh Satpol PP atau pemilik toko. Dia tidur di atas dipan bambu milik pedagang, berselimut sarung dan bantal lusuh yang dia beli setahun lalu. Bagi Mariasih, kondisi seperti itu sudah cukup membuatnya bersyukur untuk bertahan hidup.

Saat ditanya oleh orang lain tentang tempat tinggalnya, tidak jarang Mariasih menjawab dengan nada bercanda. Bahkan, terkadang hiperbolik dengan membanggakan tempat tinggalnya itu dengan sebutan hotel. “Jika ditanya di mana dia tinggal, saya jawab bahwa saya tinggal di Hotel Pasar Tanjung,” katanya.

Mariasih menyatakan bahwa hasil mengamen yang tidak seberapa cukup untuk membeli makan sehari-hari. “Kadang makan dua kali, kadang hanya sekali. Kemudian dibagi dengan kucing-kucing di pasar ini. Jika saya membeli ikan, ikan itu saya berikan kepada kucing,” ungkapnya.

Bagi Mariasih, kucing-kucing pasar adalah teman, sehingga dia rela berbagi makanannya yang tidak seberapa itu. Terlebih lagi, hal itu membuatnya merasa terhibur meskipun hidup sendirian. (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Magang
Editor : Mahrus Sholih