Paparan Prabowo Subianto Soal Transisi Pemerintahan dan Ekonomi jadi Sorotan Media Asing

by -229 Views

Jakarta – Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang juga merupakan kandidat presiden nomor urut 2 menjadi pembicara utama (keynote speaker) dalam acara Mandiri Investment Forum (MIF) yang diselenggarakan di Jakarta, Selasa (5/3).
Beberapa hal yang disampaikan oleh Prabowo dalam kesempatan tersebut banyak mendapat sorotan dari media asing. Salah satunya Reuters yang mengungkapkan bahwa Prabowo yang saat ini unggul jauh atas dua pesaingnya dalam Pilpres 2024 diprediksi akan menjadi Presiden ke-8 Indonesia.
Reuters menyoroti Prabowo yang saat ini mendapatkan hampir 60% suara nasional memberikan sinyal akan berhati-hati dalam menjaga fiskal agar perekonomian tetap stabil begitu ia resmi dilantik sebagai presiden.
Selain itu, Bloomberg dan Financial Times juga menyoroti keinginan Prabowo dalam lima tahun untuk mengupayakan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 8%. Upaya ini akan didukung oleh pengumpulan pajak yang lebih tinggi dan disiplin fiskal, yang merupakan dasar kebijakan ekonomi Indonesia.
Target penerimaan pajak sekitar 14%-16% dari Produk Domestik Bruto (PDB), dengan memperluas basis wajib pajak dan tanpa harus melalui kenaikan retribusi, juga menjadi sorotan.
“Neraca perdagangan kita positif selama lima tahun terakhir. Cadangan kita sangat sehat, tetapi harus lebih baik di tahun yang akan datang. Kami bertekad untuk mempertahankan hal ini. Kita terbukti pruden,” ucap Prabowo dalam forum tersebut, yang dikutip oleh Bloomberg.
Pidato Prabowo ini banyak menjadi sorotan karena ini adalah kesempatan pertamanya tampil di acara publik setelah pilpres 14 Februari lalu. Ucapan Prabowo dianggap sebagai upaya untuk menghilangkan kekhawatiran investor atas rencana kebijakannya sekaligus memberikan gambaran sekilas tentang apa yang menjadi visinya.
Pada forum tersebut, media asing juga menyoroti pernyataan Prabowo yang menyebut dirinya optimis transisi kekuasaan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke pemerintahan selanjutnya akan berjalan lancar dan bahwa ia akan melanjutkan kebijakan Jokowi yang berjalan baik selama ini.
Prabowo menyebut Indonesia di bawah kepemimpinan Jokowi telah menjadi salah satu pasar negara berkembang yang potensial di dunia dan menjadi tujuan investasi. Hal ini tidaklah mengejutkan mengingat kebijakan yang ramah bagi pengusaha dan dorongan pembangunan infrastruktur yang besar pada era Jokowi.
Financial Times bahkan menyebut bahwa sejak menjabat sebagai presiden pada tahun 2014, Jokowi telah menjadikan Indonesia sebagai bagian penting dari rantai pasokan global untuk kendaraan listrik, memanfaatkan cadangan nikel yang melimpah dari Indonesia.
Media juga menyoroti komitmen Prabowo untuk menyediakan makan siang dan susu gratis bagi anak sekolah di Indonesia dengan biaya Rp460 triliun atau sekitar 2% dari PDB Indonesia.
Selain itu, ia akan melakukan reformasi dan privatisasi BUMN yang memiliki kepentingan besar di bidang energi, keuangan, telekomunikasi, pertanian, dan industri lainnya. (SENOPATI)

Source link