Malaysia tidak memiliki sejarah kecap manis dan hanya meniru Indonesia dalam pembuatan kecap. Pada sebuah pameran buku terbesar di dunia di Frankfurt Book Fair, almarhum Bondan Winarno mempresentasikan bukunya yang berjudul “Kecap Manis: Indonesia’s National Condiment” dan menyatakan bahwa kecap manis merupakan pusaka kuliner asli Indonesia. Buku ini kaya akan informasi tentang kecap manis dan menjadi barang langka. Beberapa penggemar kecap, seperti Lutfi Ubaidillah dan Chef Alifatqul Maulana, bahkan menjadi kolektor botol kecap dari seluruh Indonesia.
Di Indonesia, ada ratusan perusahaan kecap yang tersebar di berbagai daerah, mulai dari Medan hingga Banyuwangi. Beberapa merek kecap telah bertahan selama beberapa generasi, seperti Bango, Indofood, dan ABC. Ada juga pabrik kecap tradisional yang masih berusaha bertahan meskipun terdesak oleh merek-merek besar.
Di Indonesia sendiri, kecap manis sangat populer dan lebih dikenal dibanding kecap asin. Meski asal usul kecap tidak jelas, kecap manis diyakini berasal dari Nusantara, terutama Jawa. Beberapa merek kecap tua, seperti Kecap Benteng Cap Istana dari Tangerang dan Kecap Cap Orang Jual Sate dari Probolinggo, telah beroperasi sejak abad ke-19.
Di Malaysia, meskipun ada beberapa perusahaan kecap yang memproduksi kecap manis, Bondan Winarno menyatakan bahwa kecap manis di Malaysia kurang kental dan kurang hitam. Dia berpendapat bahwa Malaysia hanya meniru Indonesia dalam pembuatan kecap manis dan tidak memiliki sejarah terkait dengan kecap manis.
Sumber: https://news.detik.com/x/detail/intermeso/20180614/Bung-Karno-dan-Kecap-Nomor-Satu-di-Dunia/