Demo Puluhan Aktivis PMII Situbondo Ricuh, Tuntut Polres Berantas Tambang Ilegal

by -93 Views

Syamsuri
20 Juni 2024 | 20:06 Dibaca 47 kali

Berita

Puluhan massa PMII menarik narik pagar kawat berduri saat  menggelar demontrasi ke Polres Situbondo bersama ( Foto : Syamsuri/Suaraindonesia.co.id).

SUARA INDONESIA, SITUBONDO – Puluhan aktivis dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, melakukan aksi unjuk rasa dengan berjalan kaki dari alun-alun kota ke Polres Situbondo, Kamis (20/067/2024).

Mereka menuntut agar polres menindak tegas adanya tambang ilegal yang  masih marak di Kabupaten Situbondo.

Sebelum mendatangi mapolres, puluhan mahasiswa yang tergabung dengan PC PMII melakukan long march dengan membawa keranda bertuliskan RIP APH, ke mapolres setempat. Tetapi sebelum masuk ke polres, mereka dihadang pagar kawat berduri.

Mengetahui hal tersebut, mahasiswa langsung menarik narik kawat berduri tersebut dan berorasi dengan membentangkan sejumlah poster hujatan.

Selain itu, mereka juga mencoba merusak pagar kawat berduri yang melintang di  jalan, dengan cara menarik-narik pagar kawat berduri tersebut, serta melempar aparat keamanan menggunakan botol air mineral.

Aksi puluhan mahasiswa berhenti, setelah Kapolres Dwi Sumrahadi Rakhmanto menemui puluhan mahasiswa PMII, dan memperbolehkan mereka masuk ke Mapolres Situbondo.

Usai diperbolehkan masuk, mereka langsung meletakan keranda dengan melakukan tahlil dan doa bersama, sebagai tanda lemahnya penegakan hukum di Mapolres Situbondo.

“Kami sengaja menggelar tahlil dan doa bersama di depan keranda yang bertuliskan “Polres Situbondo” sebagai tanda matinya penegakan hukum di Polres Situbondo,” ujar salah satu orator aksi.

Ketua PMII Situbondo Lukman Hakim mengatakan, pihaknya kecewa dengan kepolisian Situbondo, karena saat melakukan aksi demo sempat dihadang dengan pagar kawat berduri di perempatan jalan, saat mau masuk menuju ke Mapolres Situbondo.

“Akibatnya rekan-rekan sempat marah dengan merusak pagar gawat berduri yang menghalanginya ketika mau masuk ke Mapolres Situbondo, namun setelah bernegosiasi akhirnya teman-teman pergerakan diperbolehkan masuk,” terangnya.

Menurutnya, aktivis pergerakan mahasiswa ini menuntut ketegasan Kapolres Situbondo, karena petugas terkesan tutup mata dengan maraknya aktivitas tambang ilegal yang masih banyak berkeliaran di Situbondo.

Kata Lukman, ada sekitar 64 tambang yang diduga ilegal masih melakukan aktifitas di Kabupaten Situbondo.

“Tadi setelah ditemui oleh Kapolres AKBP Dwi Sumrahadi, beliaunya sepakat dengan tuntutan kami, yaitu menindak tegas aktivitas tambang ilegal dan berpotensi merusak lingkungan. Namun jika aparat melanggar kesepakatan, kami akan melakukan aksi turun ke jalan dengan massa yang lebih besar lagi,” tegasnya.

Sementara itu, Kapolres Situbondo AKBP Dwi Sumrahadi Rakhmanto mengungkapkan, ada sejumlah isu yang disampaikan PMII, salah satunya masalah aktivitas tambang ilegal di Situbondo yang pengoperasian tidak sesuai agar dapat ditertibkan.

Pihaknya sangat membuka diri untuk menertibkan seluruh tambang ilegal di Situbondo. “Namun secara teknis dalam urusan tambang, kami harus melibatkan pihak terkait. Apabila nanti dalam aktivitas tambang tersebut ada tindak pidananya, baru akan kami tindak lanjuti sesuai dengan fungsi masing-masing,” ungkapnya.

Lebih lanjut, dia menuturkan, pihaknya dalam melakukan pengamanan demontrasi ini sudah sesuai dengan SOP, yakni memasang pagar kawat berduri di jalan menuju Mapolres Situbondo. Tujuannya, untuk mengantisipasi terjadinya aksi anarkis.

“Oleh sebab itu, sebelum puluhan mahasiswa ini diperbolehkan  masuk ke Mapolres Situbondo, kami minta jaminan tidak akan melakukan aksi yang anarkis dari salah satu perwakilan PMII Situbondo,” pungkasnya. (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Syamsuri
Editor : Mahrus Sholih