Tersenyum Aminah Pohan, Santriwati 16 Tahun yang Mengalami Gangguan Katarak Mata

by -217 Views

Aminah Tuzzuhria Pohan (18), didampingi ibunya setelah menjalani operasi katarak di Puskesmas Rawat Inap Batang Toru, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, Jumat (26/07/2024). (Foto: Lamhot Naibaho/Suara Indonesia)

SUARA INDONESIA, TAPSEL – Kegiatan operasi katarak gratis yang diselenggarakan oleh perusahaan tambang emas di Tapanuli Selatan (Tapsel), Sumatera Utara (Sumut), menjadi momen bahagia bagi Aminah Tuzzuhria Pohan (18).

Karena katarak yang mengganggu matanya telah berhasil dioperasi oleh tim dokter di Puskesmas Rawat Inap Batangtoru, Kabupaten Tapsel. “Setelah menunggu selama 16 tahun karena keterbatasan biaya, harapan untuk dapat melihat kembali dengan normal sudah ada di depan mata,” ujar Aminah Pohan.

Aminah Pohan, putri kedua dari lima bersaudara pasangan Kamarudin Pohan (41) dan Toibah Sibarani (40). Ia mengidap penyakit katarak sejak usia dua tahun. Setelah belasan tahun mengalami gangguan penglihatan, kini ia berharap dapat kembali melihat dunia setelah menjalani operasi mata katarak gratis.

Aminah adalah salah satu pasien operasi mata katarak gratis dari Desa Jambur Padang Matinggi, Kecamatan Panyabungan Utara, Kabupaten Mandailing Natal. Ia duduk di kelas tujuh di Pondok Pesantren Darud Tarbiyah Jambur. Kebahagiaan terlihat jelas pada wajahnya setelah menjalani operasi.

“Dengan terlaksananya operasi ini, harapan saya untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi lebih terbuka untuk mencapai cita-cita menjadi guru,” ujarnya, dengan semangat.

Toibah, ibu yang bekerja sebagai petani, setia menunggu jalannya operasi. Setelah melihat putrinya keluar dari ruang operasi, ibu lima anak ini langsung memeluk erat putrinya.

Di tengah kebahagiaan, Toibah menceritakan awal mengetahui penyakit yang diderita putrinya sejak usia dua tahun. Namun dengan kondisi keuangan yang pas-pasan, yang hanya mengandalkan hasil kebun pisang, mereka tidak dapat melaksanakan operasi kedua mata putrinya.

“Dokter dari salah satu rumah sakit sudah menyarankan putri kami untuk melakukan operasi sejak usia dua tahun. Namun, kondisi keuangan kami tidak memungkinkan. Karena itu, kami menyimpan keinginan untuk memberikan pengobatan kepada putri kami,” ungkapnya.

Beberapa waktu lalu, keluarga mendengar informasi bahwa ada operasi mata katarak gratis dari perusahaan tambang emas. Mereka segera mendaftarkan putrinya.

“Alhamdulillah, putri kami hari ini sudah dioperasi kedua matanya. Dan operasi kedua akan dilakukan pada bulan Agustus mendatang,” ungkapnya.

Mereka mengucapkan terima kasih kepada perusahaan yang memberikan kesempatan dalam operasi mata katarak gratis ini. “Dan juga kepada tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan terbaik dalam kegiatan baksos kesehatan ini,” tutupnya. (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta: Lamhot Naibaho
Editor: Mahrus Sholih