Warga Ngawi Mulai Dihantui Bencana Kekeringan, Dewan Minta Pemkab Jangan Lengah
SUARA INDONESIA, NGAWI – Dilansir dari situs resmi BMKG, Kabupaten Ngawi Jawa Timur telah memasuki musim kemarau. Puncaknya pada bulan Agustus dan September. Warga Ngawi yang wilayahnya menjadi langganan bencana kekeringan mulai waswas.
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Ngawi, Heru Kusnindar meminta dinas terkait segera melakukan mitigasi wilayah. Sebab, bencana kekeringan tahun lalu, minimnya ketersediaan air bersih menjadi persoalan.
“Ketersediaan dan suplai air bersih bagi warga yang wilayahnya terjadi bencana kekeringan harus dipenuhi oleh Pemkab,” kata Heru Kusnindar di hadapan awak media usai rapat paripurna P-APBD, Kamis (1/8/2024).
“Meski sudah menjadi agenda tahunan, pemkab tak boleh lengah, mengingat jumlah penduduk dan wilayah tiap tahun bisa berubah, lalu peran pemerintah desa pun kesiapannya untuk antisipasi bencana kekeringan ini sangat dibutuhkan,” ujarnya.
Disinggung soal puluhan layanan titik Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) tidak berfungsi dengan baik, Heru akan memanggil pihak Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim).
“Informasi ini menjadi bahan masukan lembaga kami, nanti akan kita lakukan hearing untuk mengetahui persoalan sebenarnya. Karena Pamsimas ini anggarannya tidak sedikit, dan sangat dibutuhkan masyarakat,” tandasnya.
Diketahui, Pamsimas merupakan program nasional untuk meningkatkan akses penduduk pedesaan terhadap fasilitas air minum dan sanitasi yang layak, keberadaan dibutuhkan masyarakat terlebih disaat musim kemarau.
Sementara data yang dihimpun awak media, terdapat lebih dari 30 unit Pamsimas tidak berfungsi dengan baik bahkan ada yang mangkrak. Permasalahannya mulai debit air berkurang, kerusakan, kualitas air menurun hingga pengelolaannya bermasalah.
Pewarta: Ari Hermawan
Editor: Mahrus Sholih
Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
