Nawang Wulan
– 19 September 2024 | 01:09 – Dibaca 1.24k kali
Keterangan foto: Budidaya Tanaman Cabai/(instagram/@vegimpactnl)
SUARA INDONESIA – Menanam cabai sendiri di rumah menjadi pilihan bagi banyak orang, terutama karena harga cabai yang sering berfluktuasi di pasaran.
Selain itu, cabai juga mudah tumbuh dan tidak memerlukan lahan yang luas. Berikut ini adalah teknik budidaya tanaman cabai untuk pemula yang ingin memulai budidaya cabai di rumah.
Memilih bibit cabai yang unggul adalah langkah pertama yang penting dalam budidaya cabai. Bibit cabai bisa diperoleh dari toko pertanian atau dari cabai yang sudah tua dan dikeringkan. Pastikan bibit yang dipilih berasal dari varietas yang tahan penyakit dan produktif.
Cabai dapat ditanam di lahan terbuka maupun pot. Untuk media tanam, campuran tanah, pupuk kandang, dan sekam dengan perbandingan 2:1:1 merupakan pilihan terbaik. Media tanam harus gembur dan memiliki drainase yang baik agar air tidak menggenang.
Setelah bibit siap ditanam, buat lubang di tanah atau pot dengan kedalaman sekitar 2-3 cm. Tanam bibit cabai dan tutup dengan tanah. Pastikan jarak tanam sekitar 40-50 cm jika menanam di lahan terbuka agar tanaman cabai mendapatkan cukup ruang untuk berkembang.
Perawatan tanaman cabai meliputi penyiraman, pemupukan, dan penyiangan gulma. Siram tanaman cabai secukupnya, terutama saat musim kemarau. Pemupukan dilakukan setiap dua minggu sekali dengan menggunakan pupuk organik atau pupuk NPK.
Hama yang sering menyerang cabai adalah kutu daun dan thrips, yang dapat diatasi dengan pestisida organik. Untuk mencegah penyakit layu dan antraknosa, pastikan tanaman mendapatkan cukup sinar matahari dan udara yang baik.
Cabai dapat dipanen setelah 70-90 hari setelah tanam. Cabai yang siap panen ditandai dengan perubahan warna dari hijau menjadi merah.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Nawang Wulan |
Editor | : Imam Hairon |