Komitmen Ketua TP PKK Trenggalek dalam Mendukung Pendidikan Inklusi bagi Difabel

by -203 Views

Rudi Yuni
29 April 2024 | 14:04 Dibaca 85 kali

Advertorial

Ketua TP PKK Kabupaten Trenggalek, Novita, saat menghadiri halal bihalal bersama penyandang disabilitas. (Foto: Istimewa)

SUARA INDONESIA, TRENGGALEK – Iklim politik yang tidak menentu mengakibatkan tantangan hidup semakin tidak menentu pula. Seperti yang mulai dirasakan saat ini, harga kebutuhan pokok yang semakin mahal.

Ungkapan tersebut disampaikan Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Trenggalek Novita Hardini, saat menghadiri kegiatan halal bihalal bersama penyandang disabilitas PPD Suara Insani se-Kabupaten Trenggalek di Kecamatan Watulimo, Senin (29/4/2024).

“Iklim politik yang tidak menentu mengakibatkan tantangan hidup yang semakin tidak menentu,” ungkap Novita.

Menurut Novita, mungkin saat ini mulai semua telah merasakan harga-harga kebutuhan semakin mahal, hingga tidak punya apa-apa kemudian sakit dan masalah lainnya. Tantangan-tantangan seperti ini akan dihadapi nanti.

Ia juga siap berjuang bersama-sama untuk menstabilkan hal tersebut. Mulai dari pandemi Covid-19, kemudian krisis ekonomi menjadikan tantangan yang sangat luar biasa.

“Harga bawang sekarang ini naik, kemudian stok beras yang terbatas menjadikan harga beras mahal dan masih banyak yang lainnya,” ucapnya.

Novita juga merasa iri pada satu kelompok yang kuat kesabaran dan keikhlasannya, yakni teman-teman difabel. Mereka sangat sabar dan ikhlas menghadapi semua tantangan hidup dan Allah SWT disebutnya cinta pada mereka.

“Tentu saja, saya siap berjuang bersama-sama dengan teman difabel. Seperti yang telah diketahui bersama, ada yayasan yang siap membersamai mereka,” terangnya.

“Selain tantangan hidup, juga mengenai pendidikan inklusi. Saya ingin pendidikan inklusi bisa merata di seluruh wilayah Kabupaten Trenggalek, karena saya menganggap saat ini belum merata,” imbuhnya.

Selain pendidikan inklusi, juga disinggung mengenai jaminan kesehatan dan juga jaminan sosial. Masih terdapat bantuan yang tidak tepat sasaran. Diharapkan olehnya hal seperti itu tidak terjadi lagi.

Disinggung juga upayanya bersama Bupati Trenggalek menyediakan air bersih untuk masyarakat. Masih melihat sebagian masyarakat yang kesulitan mendapatkan air bersih. Kondisi ini menggelitik Novita Hardini untuk berjuang ke pemerintah pusat.

“Atas upaya tersebut, patut disyukuri Trenggalek mendapatkan instalasi air bersih sebanyak 60 titik. Bahkan air yang dihasilkan siap minum, lebih baik dibandingkan dengan air rebusan,” tutupnya. (ADV)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Rudi Yuni
Editor : Mahrus Sholih